Dalam kupulan kisah nabi musa disebutkan, orang israil bertanya pada musa “tanyakan tentang suatu perkara jika kami kerjakan maka kami akan di ridai” lalu musa bermunajad kemudia Allah berfirman “katakanlah pada mereka kalau mereka rida kepadaKu maka Akupun rida pada mereka” wahyu yang lain disebutkan “sesungguhnya ridaku terdapat dalam sesuatu yang kamu tidak sukai, sedangkan kamu tidak cukup sabar terhadap sesuatu yang tidak kamu sukai itu: “ridaKu terdapat dalam ridamu akan ketentuan taqdirKu”.
Firman Allah dalam hadis qudsi : “Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dariKu, tidak bersyukur akan nikmat2Ku, dan tidak rida akan ketentuanKu, maka bertuhanlan kepada tuhan selain Aku”.
Dalam riwayat lain disebutkan, ada seorang nabi yang mengeluhkan pada Allah akan kefakiran, kelaparan dan banyaknya kutu. Lalu Allah berfirman “ sampai kapan kamu akan mengeluh?meski begitu, ya begitulah apa yang tertulis dalam buku induk-Ku tentang kamu dahulu sebelum aku menciptakan langit dan bumi. Ketentuan ini sudah berlalu. Memang sudah demikian ketentuanKu padamu sebelum aku menciptakan dunia ini. Apakah kamu ingin aku mengulangi penciptaan dunia ini hanya demi kamu? Atau kamu ingin agar Aku mengganti apa yang Aku taqdirkan padamu sehingga keinginanmu berada diatas keinginanKu dan kehendakmu berada diatas kehendaKu?
"NASIBMU ADA PADA ALLAH, TETAPI KAMU ADALAH KAUM YANG SEDANG DIUJI" (QS27:47)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar